Task 4

Artificial Intelligence-

didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan

Didaerah Kabupaten Bandung, daerah tempat saya tinggal banyak peternakan yang berkembang di daerah masing – masing, salah satunya yaitu peternakan ikan lele, saya pernah melihat dan mempelajari bagaimana cara untuk beternak ikan lele, salah satu yang menjadi kendala bagi peternak yaitu air yang harus selalu di pantau karena tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih untuk menghasilkan ikan lele yang bagus. saya sempat mempunyai ide untuk membuat alat pengontrol suatu air yang berada di kolam, jika air yang ada di kolam melebihi batas yang sudah ditentukan maka lubang air akan membuka sendiri dan membuang air itu hingga batas yang sudah ditentukan. Begitu pun jika air kurang dalam batas tertentu maka keran air akan membuka sendiri dan mengisi kolam tersebut hingga batas tertentu.

Task 3

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan’ IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.[1]

Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things)

Banyak sekali masalah yang berada di indonesia, hal yang sangat saya perhatikan yaitu transportasi. Jarak daerah/kota yang berada di Indonesia sangat jauh dan membutuhkan waktu yang lama, karena hal ini maka transportasi yang ada menjadi mahal dan sulit untuk di jangkau oleh orang – orang kecil. Banyak masyarakat Indonesia yang mencari penghasilan diluar kota asalnya. Untuk pergi ke kota dari pedesaan saja masih banyak yang belum ada transportasi.

Kereta Cepat dari suatu daerah ke daerah lain atau kereta cepat antar pulau bisa menjadi suatu solusi bagi masyarakat yang tidak mampu untuk membeli tiket pesawat yang begitu mahal, solusi ini juga bisa menjadi solusi untuk kemacetan yang berada di daerah tertentu seperti jakarta, bandung. Masyarakat bandung yang bekerja di jakarta tidak perlu membeli rumah dan menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi bekerja, begitu pun sebaliknya. Objek wisata pun bisa menjadi semakin maju karena adanya Kereta Cepat, tidak perlu memakan waktu yang lama untuk ke Objek Wisata yang berada diluar daerah, dan bisa meminimalisasikan kemacetan yang biasanya ada di daerah sekitaran Objek Wisata apalagi jika hari libur dan libur panjang.